Musik Mandiling adalah aliran musik tradisional yang
bermula dan berkembang di wilayah timur pulau Bawean Kab. Gresik. Musik ini
biasanya dinyanyikan oleh orang-orang ahli beradu pantun, yang diiringi pula
dengan tarian
khas Melayu dalam
perhelatan atau pesta pengantin, penyambutan tetamu kehormatan, dan menyabut
kedatangan saudara yang dari perantauan, baik dari Malaysia, Singapore, Batam,
Tanjungpinang dan lain-lain. Yang menarik dari aliran musik ini terletak pada
susunannya yang terdiri dari lirik lagu yang mengandung syair dan pantun yang mengungkapkan
perasaan hati yang sedang jatuh cinta atau kagum sama lawan jenis. diisi dengan
suara atau vokal khas cengkok Melayu, dan aransemen
musik yang tersusun rapi.
Pada era tahun 1950-an alat musik yang digunakan Orkes
Mandiling lebih didominasi oleh hentakan Tanjidor dan pukulan Gong saja.
Dalam kiprahnya Mandiling sempat populer di era '80-an
bahkan memasuki era "puncak kegemilangan", meski dengan alat musik
seadanya, dan yang jadi biduwanitanya adalah laki-laki yang didandani persis
seorang perempuan. Namun Mandiling tetap disukai dan diminati. Padahal waktu
itu banyak juga group musik dangdut melayu seperti Sinar Surya, Sinar purnama
dll. Namun Mandiling masih mampu bersaing.
namun di era '90-an musik Mandiling mulai redup dan tak
terdengar lagi kiprahnya. Hal ini ditandai dengan semakin tidak adanya
masyarakat yang nanggap Mandiling jika ada hajatan di rumahnya. Karena di era ’90-an
musik ini terkikis oleh banyaknya Group musik dangdut yang lahir di Bawean
waktu itu. Seperti Gromeda (Daun), Gran Funk (Sangkapura), Brothers
(Sangkapura).
Kemudian pada pertengahan era ‘2000-an, musik Mandiling
mulai lagi terdengar kiprahnya. Hal ini ditandai dengan berdirinya group-group
baru. Di Desa Pudakit timur ada 2 group Mandiling yg terkenal yaitu Group
Mandiling “Bunga Pujangga” dan Group Mandiling “Bunga Impian”. Di Desa Daun ada
Group Mandiling “Rayuan Sukma” dan Group Mandiling “Dhinnaju Bule”
Namun seiring dengan perkembangan teknologi itu semua alat
musik digantikan dengan alat musik elektronik berupa keyboard, Gitar, Bas,
Gendang dll. Walau demikian, dalam kegiatan-kegiatan tertentu alat musik
tradisional masih tetap digunakan demi melestarikan warisan kebudayaan.
zaman sudah berubah musik Mandiling mengalami
keberingsutan gaya musik misalnya saja mengalami perpaduan dengan aliran musik
Melayu dan Musik dangdut Koplo.
Sehingga dalam setiap pemintasan selalu menyuguhkan musik Mandiling dan musik dangdut.
Tapi meski demikian mandiling tetap laris manis dan mampu
membungkam Group Musik dangdut yang ada di pulau Bawean. Bahkan sebagian musisi
dari Group dangdut tersebut sudah berpindah jalur musik yaitu hijrah ke Mandiling. Dan sampai sekarang mandiling tetap disukai dan paling diminati,
apalagi kalau ada hajatan walimatul urusy’, menyambut tamu dari luar negeri,
atau menyambut tamu penting yang lainnya.
Semoga Mandiling tetap berkiprah sehingga Musik tradisional asli Bawean tetap dilestarikan sampai nanti...
dan Al hamdulillah, sekarang orang Bawean yang di Malaysia sudah banyak yang mendirikan Group Mandiling, diantaranya group Mandiling Sanjungan Jiwa (Kuala Lumpur), Group Mandiling Jiwa Remaja pudakit (Kuala Lumpur) dan Group Mandiling Bawean Johor (Johor Bahru). semoga kalian tetap jaya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar