Gong merupakan salah satu alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur. Gong ini juga digunakan sebagai salah satu alat musik di Orkes Mandiling Rayuan Sukma Daun. Saat ini tidak banyak lagi kita temui perajin gong seperti ini.
Gong mempunyai peranan penting dalam seperangkat Alat musik, baik di Orkes Mandiling
ataupun Gamelan Jawa, Gong adalah Kata yang menirukan bunyi, gong di
sini khususnya menunjuk pada gong gantung berposisi vertikal, berukuran
besar atau sedang, ditabuh di tengah-tengah bundarannya (pencu) dengan
tabuh bundar berlapis kain.
Gong berfungsi sebagai pengganti bass dan memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu Orkes Mandiling yang panjang.
Gong sangat berperan penting untuk menghasilkan nuansa musik klasik yang enak didengar dan di nikmati. Ada 2 macam gong yang umum di ketahui saat ini, yaitu :
- Gong Ageng (besar) dan
- Gong Suwuk atau gong siyem yang berukuran sedang.
Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut jugaKkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume suara denting yang dihasilkan.
Sumber disini
Gong berfungsi sebagai pengganti bass dan memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu Orkes Mandiling yang panjang.
Gong sangat berperan penting untuk menghasilkan nuansa musik klasik yang enak didengar dan di nikmati. Ada 2 macam gong yang umum di ketahui saat ini, yaitu :
- Gong Ageng (besar) dan
- Gong Suwuk atau gong siyem yang berukuran sedang.
Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut jugaKkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume suara denting yang dihasilkan.
Sumber disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar