Minggu, 02 Februari 2014

ALAT MUSIK TRADISONAL "JHIDUR"



Jhidur merupakan alat musik yang namanya cukup terkenal di kesenian Mandiling Bawean. Kata "Jhidur" berasal dari bunyinya ketika di pukul yaitu "dhuuur", ketika alat musik ini dibunyikan, tak sedikit penonton yang secara tidak sadar menghentakkan kaki atau berjoged di luar arena pertunjukan. karean Jhidur adalah merupakan alat utama yang di gunakan di kesenian Mandiling. Dalam kenyataannya, kesenian “Mandiling” di Bawean cukup berbeda dengan kesenian "Tanjidor" yang ada di masyarakat Betawi, meskipun sistem tangga nadanya sama-sama diatonik. Tanjidor yang dikembangkan masyarakat Betawi justru lebih didominasi oleh alat musik tiup.
Alat-alat musik yang dimainkan dalam kesenian Tanjidor terdiri dari klarinet (tiup), piston (tiup), trombon (tiup), saksofon tenor (tiup), saksofon bas (tiup), drum (membranofon), simbal (perkusi), dan tambur. sementara di Grup musik Mandiling biasanya Jhidur dan Gong cukup mendominasi dipermainan musik itu sendiri. Sekarang ini, musik Mandiling lebih sering dipertunjukkan untuk mengarak pengantin dan menyambut tamu agung, menyambut kedatangan sanak family dari luar negeri baik dari Malaysia ataupun Singapore....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar