Sabtu, 08 Februari 2014

SEJARAH MUSIK JAZZ




Buyut dari musik jazz, yaitu urban musik, berasal dari daerah pedesaan di selatan layaknya jalanan di kota-kota Amerika. Hal ini merupakan hasil dari dua tradisi musikal yang nyata, yaitu Afrika Barat dan Eropa. Selama ini banyak yang menganggap musik jazz adalah musiknya orang-orang kalangan atas, karena saat ini kebanyakan penikmat musik jazz adalah mereka yang bisa dibilang berduit. 
Namun sebenarnya, kalau kita memperhatikan sejarahnya tidaklah seperti anggapan yang ada. Sebaliknya, musik ini ternyata berasal dari kalangan kulit hitam yang pada masa itu merupakan kaum tertindas. Proses kelahirannya memperlihatkan musik jazz sangat berhubungan dengan pertahanan hidup dan ekspresi kehidupan manusia.

Asal kata ‘Jazz’ sendiri ternyata cukup menarik. Kosa kata ini sebelumnya tidak ada di kamus mana pun. Diperkirakan berawal dari bahasa slang inggris-amerika, jasm, yang sama dengan kata jism, dan memiliki arti roh, energi, dan keberanian. Akan tetapi, jism juga memiliki arti sperma, sehingga dulu kata ini dianggap tabu di masyarakat. Lama kelamaan, arti yang tabu tadi semakin memudar, hingga saat ini kita telah mengenal kata ‘Jazz’ sebagai suatu aliran musik yang digandrungi banyak orang dari berbagai kalangan.



Tahun 1920-an dikenal sebagai Jazz-age, yakni masa di mana musik jazz semakin dikenal dan populer di masyarakat tidak hanya di Amerika tapi juga mulai menyebar ke Eropa dan daerah lainnya. Pada Periode 1930an dan pada tahun 1940-an sampai sekarang adalah satu-satunya dalam sejarah ketika Musik dari Afrika Barat dan musik yang diciptakan oleh para budak diterjemahkan dengan metode berbeda oleh pengaruh Karibia dan alunan Latin. Dan apa yang akhirnya menjadi lagu populer adalah disertai unsur Gospel, Blues, dan Field Hollers (teriakan peladang), menambah suatu tekstur yang kaya terhadap musik yang dunia tidak pernah mendengarnya sebelumnya. Dunia musik Amerika, menjadi matang dengan transformasi tersebut yang akan menjadi musik jazz. Pada akhirnya, ragtime memasuki pergerakan ini mendekati akhir abad 19, dan sisanya, layaknya mereka katakan, telah menjadi sejarah.

Afrika Barat memberikan pengaruh dalam jazz berupa ritme yang terus menerus, pergerakan, dan permainan emosi yang sangat menyokong jazz dengan baik. Sedangkan bumbu-bumbu Eropa lebih mempengaruhi dalam hal kualitas musikal menyinggung harmoni dan melodi.

Kini terlihat hasilnya, musik jazz semakin luas diterima oleh masyarakat dunia. Mengutip pernyataan salah satu musisi jazz Jakarta, Toni Brilianto, “Jazz bukanlahhigh-level-music ­melainkan high-taste-music.” Jadi bukan hanya mereka yang berasal dari kalangan atas lah yang bisa menikmati musik jazz, melainkan mereka yang memiliki selera yang tinggi.



Sumber Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar